Teori Big Bang
QS.
Al-Anbiya : 30

“ Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? “
Dari ayat di atas dipahami adanya Teori Big Bang (dentuman besar).
Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah
bola raksasa. Kemudian bola raksasa tersebut meledak sehingga seluruh materi
mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar. Ketika mengingat
kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, dipahami bahwa satu titik tunggal
berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk
langit dan bumi yang saat itu belum terbentuk,
juga tergantung dalam titik tunggal yang masih dalam keadaan yang suatu
padu ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan
materi-materi yang dikandungnya untuk terpisah, dan dalam rangkaian peristiwa
tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Sejak terjadinya peristiwa Bing
Bang, alam semesta telah mengembang secara terus menerus dengan kecepatan yang
maksimal. Salah satu ilmuwan yang
menyanggah adanya Teori Big Bang
adalah Edwin Hubble, seorang ilmuwan
astronomi kelahiran Marshfield, Missouri, Amerika Serikat pada tanggal 29
November 1889.
Hubble
mengatakan bahwa alam semesta pasti pernah mengalami proses pembentukan. Ia
memoporkan, galaksi selalu bergerak menjauhi bumi. Jarak antara galaksi selalu
bergerak menjauhi bumi, jarak antara galaksi pun selalu bertambah setiap waktu,
dan itu berarti alam semesta tidak statis dan selalu berproses. Menurut Edwin Hubble, semua galaksi di alam
semesta mulanya bersatu dalam satu titik, hingga kemudian terpecah pecah karena
suatu dentuman besar ( Big Bang ), efek dari ledakan yang super dahsyat itulah
yang berakibat pada munculnya galaksi dan benda. Benda langit yang memiliki
orbit masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar