Minggu, 21 Februari 2016

LINGKUNGAN ABIOTIK

BAB 7
Lingkungan Abiotik

         Lingkungan abiotik adalah komponen penyusun lingkungan yang berupa makhluk tak hidup. Berikut akan kita pelajari komponen abiotik yang menyusun suatu lingkungan.
A.     Tanah
       Tanah merupakan lapisan tipis kulit Bumi yang terletak paling luar. Tumbuhan memerlukan tanah sebagai tempat hidup serta mendapatkan air dan zat-zat hara untuk pertumbuhannya. Manusia dan hewan terutama membutuhkan tanah untuk mendapatkan air.
        Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan organic yang berlangsung sangat lama. Tanah mengandung partikel batuan (mineral), bahan organic, air, dan udara.
         Jenis tanah memiliki perbedaan yang terjadi karena berbagai factor, diantaranya jenis batuan, bahan induk, curah hujan, penyinaran Matahari, bentuk permukaan Bumi, makhluk hidup yang ada di tanah, dan tumbuhan penutup tanah (vegetasi).
         Ciri-ciri tanah subur antara lain tektur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna sebagai zat hara tumbuhan; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman.
          Tekstur tanah merupakan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan pasir, debu, dan tanah liat yang terkandung pada tanah. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan induk, sifat dan lamanya proses pembentukan tanah, serta umur tanah.
1.      Proses Terbentuknya Tanah
        Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan makhluk hidup. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain batuan induk, bahan organic, organism tanah, waktu, dan iklim.
2.      Bagian-Bagian Lapisan Tanah (Struktur Tanah)
         Tanah terdiri dari berbagai lapisan yang terbentuk secara horizontal yang disebut dengan horizon. Setiap lapisan ditandai huruf dengan urutan O-A-B-C-R.
a.      Lapisan O
     Huruf O menunjukkan kata “organik”. Hal ini karena lapisan teratas kaya akan bahan organik. Lapisan ini disebut juga humus.
b.     Lapisan A
     Lapisan A adalah lapisan tanah atas (top soil). Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dari lapisan yang berada dibawahnya dan mengandung banyak bahan organic. Lapisan A dikenal sebagai lapisan yang memiliki banyak aktivitas biologi. Di lapisan ini terdapat berbagai makhluk hidup yang melakukan aktifitasnya, seperti cacing tanah, arthropoda, nematoda, jamur, berbagai spesies bakteri, dan sering kali berhubungsn dengan akar tanaman.
c.      Lapisan B
      Lapisan B umumnya disebut lapisan bawah tanah dan mengandung mineral, seperti besib atau alumunium. Lapisan B sangat miskin material organik. Lapisan B umunya berwarna kecokelatan atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari lapisan A.
d.     Lapisan C
      Lapisan C  menganung batuan induk (material induk). Lapisan ini mengandung batuan yang belum mengalami proses pelapukan.
e.      Lapisan R
      Lapisan R merupakan lapisan yang mengalami sebagian pelapukan bebatuan menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan diatasnya, lapisan ini sangat padat dan keras serta tidsk bisa digali dengan tangan.

3.      Macam-Macam Tanah
      Secara umum tanah terbagi menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
a.      Tanah zonal, yaitu tanah yang dikendalikan oleh iklim dam vegetasi setempat. Contoh tanah zonal adalah sebagai berikut.
1)     Tanah tundra, yaitu tanah yang terdapat di daerah Arktik dan sub-Arktik (permukaannya selalu beku), warnanya biru keabu-abuan.
2)     Tanah podosol, yaitu tanah didaerah beriklim dingin dan basah (curah hujan tinggi). Sifatnya antara lain masam karena pencucian air hujan, di lapisan B terjadi akumulasi logam besi (Fe) dengan logam alumunium (Al) sehingga berwarna abu-abu hitam.
3)     Tanah prairie, yaitu tanah-tanah didaersh curah hujan rendah dan penyebarannya tidak merata. Evapotranspirasi yang terjadi lebih tinggi daripada curah hujannya sehingga terjadinya laisan kering dan terjadi akumulasi karbon (klasifikasi).
4)     Tanah latosol, yaitu tanah di daerah tropika basah dan subtropika yang kelembapan dan suhunya tinggi. Tanah ini memiliki kandungan besi, silika, dan alumunium yang tinggi sehingga berwarna merah.
b.      Tanah intrazonal, yaitu tanah yang dikendalikan oleh keadaan setempat yang ekstrim, topografinya tidak menentu, serta bahan induk dan jumlah air yang dikandung. Contoh tanah intrazonal adalah tanah gambut serta tanah turpentin (tanah yang kandungan magnesium, nitrogen, dan kromium tinggi).
c.      Tanah azonal, yaitu tanah yang tidak mempunyai bentuk khas. Contoh tanah azonal adalah tanah litosol (tanah yang sebagian besar terdiri dari batuan yang pelapukannya belum sempurna), pasir, dan deposit alluvial.
4.      Gejala Kerusakan Tanah
        kerusakan tanah dapat terjadi karena hilangnya unsure hawa, walaupun tidak terjadi perpindahan tanah secara fisik. Kerusakan tanah tersebut dapat dipengaruhi oleh:

a.      Kegiatan Kehutanan
        Kegiatan kehutanan selam ini banyak memberikan pengaruh terhadap kerusakn tanah. Kegiatan  bidang kehutanan yang dapat menyebabkan kerusakan tanah adalah penebangan hutan secara liar (land clearing). Akibat kegiatan tersebut hutanmenjadi rusak dan tandus sehingga menurunkan kualitas tanah.
b.     Kegiatan pertambangan
         Kegiatan pertambangan juga telah memberikan pengaruh negative terhadap kualitas tanah, misalnya tanah menjadi berlubang akibat penggalian barang tambang.
c.      Kegiatan Pertanian
          Kegiatan pertanian yang dilakukan secara terus-menerus dan intensif juga telah mengakibkan menurunnya kualitas tanah, misalkan hilangnya humus dan kesuburan tanah akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan.
d.     Pembangunan tidak terkendali
           Seiring meningkatnya penduduk di perkotaan, maka wilayah perkotaan berkembang pesat. Misalnya, semakin luasnya lahan yang tersedia untuk membangun perumahan sebagai tempat tinggal.

5.      Mengurangi dan Mencegah Kerusakan Tanah
      Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah  melalui suatu upaya yang dikena dengan istilah konservasi tanah. Konservasi tanah adalah suatu upaya pemeliharaan dan perlindungan secara teratur terhadap tanah. Konservasi tanah bertujuan untuk mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian. Upaya konservasi tanah juga bertujuan agar tanah tidak rusak dan tetap produktif. Lngkah-langkah konservasi tanah dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut.
a.      Konservasi secara kimiawi, yaitu konservasi tanah dengan memafaatkan bahan-bahan kimia untuk mengembalikan struktur dan kesuburan tanah.
b.      Konservasi secara agronomis, yaitu konservasi dengan memanfaatkan vegetasi (tanaman) dan sisa tanaman untuk mengurangi laju perusakan lapisan tanah paling atas.
c.      Konservasi secara mekanis, yaitu konservasi tanah yang berupaya mengurangi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi, misalnya pembuatan terasering.
B.     Air
Air merupakan kebutuhan dasar yang penting bagi seluruh makhluk hidup. Hal tersebut karena semua sel dan jaringan tubuh makhluk hidup berisi air. Tidak mudah mendapatkan air tawar yang sangat diperlukan manusia. Oleh Karena itu, menghemat pemakaian air dan mencegah pencemaran air merupakan langah yang harus kita lakukan agar sumber daya air tetap lestari.
1.      Macam-macam Air
Secara garis besar air dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.      Air Laut
Air laut mempunyai peraan yang sangat penting dalam ekosistem global, misalnya dalam menentukn siklus air, komposisi udara, iklim, dan keragaman hayati. Laut juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Bagi manusia, laut dapat menyediakan makanan (ikan, rumput laut, dan garam) serta obat-obatan, dapat berfungsi sebagai sarana transportasi, serta sarana rekreasi.
1)      Prose-proses Alami yang Terjadi di Laut
(a)    Gelombang
Embusan air dipermukaan laut dapat menimbulkan gelombang. Besar kecilnya gelombang laut bergantung pada kondisi laut.
(b)    Air Pasang
Pengaruh gya tarik (gravitasi) Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut air laut. Tiap hari gravitasi Bulan selalu berubah-ubah.
(c)    Pergeseran Arus Air Laut
Proses bercampurnya air laut secara horizontal dan vertical, yaitu air laut yang hangat bercampur dengan air laut dingin. Sementara itu, air laut yang berkonsentrasi mineral tinggi bercampur dengan air laut berkonsentrasi mineral rendah.
2)      Ancaman terhadap Laut

Kegiatan kelautan telah mengakibatkan menurunnya sumber daya alam di laut. Kerusakan yang ditimbulkan sangat bervariasi.

Disusun Oleh; Fini Rindiani (X-AK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar