BAB 1
KERJA ILMIAH
Kerja Ilmiah adalah kegiatan yang didasari metode ilmiah dan sikap
ilmiah. Kerja ilmiah berfungsi untuk menghasilkan penemuan-penemuan yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
A. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang disusun secara teratur
untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan. Metode ilmiah hanya dapat
digunakan untuk mengkaji hal-hal yang dapat diamati, dapat diukur, dan empiris.
Metode ilmiah memiliki urutan langkah tertentu agar diperoleh kebenaran ilmiah,
yaitu pengetahuan yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapapun. Secara
umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah beriku.
1.
Merumuskan Masalah
Masalah
penelitian dapat diambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, anatara lain:
a.
Masalah hendaknya dapat
dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya dan menggunakan kata-kata tanya.
b.
Masalah hendaknya dirumuskan secara
singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami.
c.
Rumusan masalah hendaknya
merupakan masalah yang dapat dicari pemecahannya.
2.
Merumuskan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah dan
dirumuskan secara singkat, jelas, dan spesifik. Perumusan tujuan penelitian
berfungsi sebagai arah, petunjuk, atau pengontrol yang memandu agar seluruh
tahapan-tahapan aktivitas penelitian yang akan dilakukan tidak menyimpang.
Contoh perumusan tujuan penelitian adalah
mengetahui penyebab munculnya gelombang air laut atau mengetahui pengaruh pupuk
terhadap pertumbuhan tanaman.
3.
Menyusun Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran atau
teori-teori yang mendasari dilakukannya penelitian. Kerangka teori harus
disusun secara sejelas mungkin dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh pembaca sehingga dalam kerangka teori tersebut dapat menggambarkan
hubungan antarkonsep, yang nantinya dijabarkan menjadi variabel yang akan
diteliti.
4.
Merumuskan Hipotesis
Pernyataan yang dirumuskan sebagai
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis
penelitian. Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis penelitian harus mempunyai kebenaran secara teoritis. Artinya, untuk
dapat menyusun suatu hipotesis harus diketahui teori-teori utama yang berkaitan
dengan variabel-variabel yang dipermasalahkan.
5.
Menentukan Variabel
Variabel merupakan obejek penelitian atau
apa saja yang menjadi pusat perhatian dan menentukan hasil suatu penelitian.
Ada beberapa macam variabel dalam penelitian atau percobaan, antara lain
sebagai berikut.
a.
Variabel manipulasi (buatan),
yaitu variabel yang sengaja diubah-ubah oleh peneliti.
b.
Variabel respon (taggapan),
yaitu variabel yang berubah sebagai akibat perubahan variabel manipulasi.
c.
Variabel control (pengendali),
yaitu variabel yang dapat memengaruhi hasil pecobaan, tetapi variabel tersebut
harus dijaga agar tidak memberikan pegaruh.
6.
Menentukan Proseur Penelitian
Dalam menentukan prosedur atau langkah
kerja penelitian harus dicantumkan jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian,
perlengkapan yang harus disediakan, tempat pengambilan data, dan rancangan
analisis data.
7.
Mengumpulkan Data
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh
data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan pada saat mengumpulkan data antara lain:
a.
Validitas Data (kesahihan)
Validitas
sering dikaitkan dengan instrument atau alat ukur. Validitas mencerminkan
ukuran ketepatan instrumen penelitian untuk mengukur dan menggali data. Dalam
validitas data, dua hal yang penting adalah ketepatan dan ketelitian. Misalkan,
kita ingin mengukur suhu badan. Alat ukur yang kita gunakan dapat dikatakan
tepat jiak kita menggunakan thermometer.
b.
Reliabilitas
Data dikatakan
reliabel apabila pengukuran atau pengamatan yang dilakukan berulang-ulang pada
objek yang sama menunjukkan hasil yang sama. Pengukuran yang sama disebut
reliabilitas tinggi. Sedangkan, penguuran yang berubah disebut reliabilitas
rendah.
c.
Objektivitas
Data
dikatakan objektif apabila tidak dipengaruhi oleh keinginan atau maksud-maksud
tertentu pengamat.
8.
Mengolah dan Menganalisis Data
Langkah yang harus dilakukan setelah
mendapatkan data adalah mengelompokkan data sesuai dengan sifat dan jenis data.
Untuk data kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk table atau grafik. Data
yang sudah dioleh kemudian dianalisis. Hasil analisis data dapat mendukung atau
menolak hipotesis yang telah dibuat.
9.
Membuat Kesimpulan
Kesimpulan merupakan tujuan yag ingin
dicapai dalam keseluruhan proses penelitian atau pengamatan. Kesimpulan harus
sesuai dengan data yang tekkah didapat, dikumpulkan, dan diolah apa adanya
tanpa diubah atau dipengaruhi oleh keinginan peneliti atau pengamat, walaupun
hasilmnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
10.
Melaporkan Hasil Penelitian
Pelaporan bertujuan menginformasikan atau
menyampaikan hasil penelitian yang sudah diperoleh kepada orang lain.
B. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang harus
dimiliki oleh seseorang peneliti dalam melakukan penelitian. Sikap ilmiah yang
harus dimiliki oleh seorang ilmiah antara lain sebagai berikut.
1.
Memiliki rasa ingin tahu yang
besar, terutama pada hal-hal yang baru.
2.
Berpikir terbuka, jujurm dan
mau mendengaran pendapat orang lain.
3.
Objektif bila menemukan fakta
baru yang lebih akurat.
4.
Data yang diperoleh merupakan
data yang sebenarnya berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
5.
Selalu berpikir untuk maju dlam
mencari solusi, tekun, dan tidak tergesa-gesa dalam menarik suatu kesimpulan.
6.
Kreatif dalam mengungkapkan
suatu permasalahan.
7.
Mampu meyakinkan orang lain
tentang kebenaran penelitian secara objektif.
C. Pengamatan
Mengamati adalah suatu proses untuk
mengenal sesuatu dengan memperhatikan suatu objek atau peristiwa. Pengamatan
dapat menggunakan indra penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba.
Pengamatan yang dilakukan hanya dengan menggunakan alat indra tanpa mengacu
kepada satuan pengukuran tertentu disebut pengamatan
kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat
ukur yang mengacu kepada satuan pengukuran teertentu disebut pengamatan kuantitatif.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan pengamatan anatara lain sebagai berikut.
1.
Melihat
2.
Mendengar
3.
Mencium
4.
Meraba
5.
Mencicipi
6.
Mengukur
D. Laporan Ilmiah
Langkah yang dilakukan dalam membuat laporan ilmiah adalah membuat
kerangka tulisan (outline). Berikut adalah susunan outline laporan ilmiah,
yaitu:
1.
Judul. Merupakan kata yang
memberikan maksud penulisan laporan ilmiah.
2.
Kata Pengantar. Pernyataan
tentang tujuan penulisan laporan dan ucapan terima kasih.
3. Daftar Isi. Berisi judul dari masing-masing bab, yang bertujuan
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi laporan.
4. Pendahuluan. Berisi tentang masalah penelitian, ruang lingkup
penelitian, dan alasan pentingnya dilakukan penelitian.
5. Bahan dan Metode. Berisi tentang alat serta bahan yang digunakan
dalam penelitian dan prosedur yang dilakukan dalam penelitian secara
terperinci.
6. Hasil dan Pembahasan. Berisi tentang penemuan dalam penelitian yang
didukung dengan fakta, kesimpulan, dan perbandingan antara hasil yang diperoleh
dengan peneliti lain.
7. Ringkasan. Menerangkan secara singkat dan padat hasil penemuan dari
penelitian atau pengamatan.
8. Daftar Pustaka. Berisi buku-buku atau artikel yang digunakan dalam
penelitian.
Disusun Oleh : Wardah Namira (X-AK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar