BAB 5
BUMI DAN BENDA LANGIT
A.
BUMI
![]() |
Bumi dari luar angkasa. |
Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya uang dapat mendukung kehidupan
makhluk hidup. Bumi memiliki atmosfer kaya akan oksigen, mengandung air yang
sangat banyak, memiliki suhu relatif sedang sehingga cocok untuk kehidupan
makhluk hidup dan mengandung berbagai senyawa kimia yang juga mendukung
kehidupan. Semua hal tersebut tidak dimiliki oleh planet lain di manpun pada system
tata surya.
1.
Struktur
bumi
![]() |
Struktur Lapisan Bumi. |
bumi berbentuk bulat seperti bola, tapi tidak sempurna. Bentuk bumi sedikit
menggembung di bagian Ekuator dan merata di bagain kutubnya, sehingga bentuknya
sering juga disebut oblate ellipsoid (Oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi
menjadi tiga lapisan dari bagian tengah/pusat bumi ke bagian luar/permukaan
bumi, yaitu :
a.
Inti
bumi (core)
Lapisan inti bumi
terletak di bagian tengah/pusat bumi dengan ketebalan sekitar 3500 KM. menurut
para ilmuwan, pada inti bumi bagian luar terdapat bagian cair, sedangkan
sebagian besar inti bumi bagian dalam berbentuk padat. Kandungan lapisan inti
bumi sebgian besar adalah besi dan
nikel. Inti bumi sangatlah panas dengan temperature diperkirakan mencapai
3000ºC - 5000ºC.
b.
Mantel
bumi (mantle)
lapisan
mantel bumi adalah lapisan batuan yang menyelubungi lapisan inti dengan
ketebalan sekitar 2900 KM. Batuan di lapisan ini diperkirakan tersusun atas
mineral mafic, yaitu campuran antara
magnesium dan besi. Suhu pada lapisan mantel bumi sekitar 2800ºC pada bagian
yang dekat dengan inti dan 1800ºC pada bagian yang dekat dengan kerak.
c.
Kerak
bumi (crust)
lapisan
kerak bumi merupakan lapisan terluar dan paling tipis, dengan ketebalan sekitar
8 – 40 KM. Pada lapisan inilah manusia dan makhluk hidup lain hidup. Lapisan
bumi tersusun oleh batuan beku dan juga terdapat batuan metamorf dan juga
sedimen. Kerak bumi debedakan menjadi 2, kerak benua yang merupakan daratan
yang memiliki ketebalan sekitar 35 KM, dan dan kerak samudra yang tertutupi
oleh perairan yang memiliki ketebalan hanya sekitar 7 KM.
2. Perubahan bentuk permukaan bumi.
Bumi memiliki permukaan yang tidak rata.
Terdapat lembah, gunung, dataran tinggi, dan dataran rendah. Selain itu juga
terdapat danau, sungai, air terjun, laut, selat, dan samudra. Kita juga akan
menemukan pulau pulau keci, pulau pulau besar, dan berbagai benua.
salah satu cara para ahli
menjelaskan tentang keadaan permuakaan bumi melalui model maupun teori. Alfred
Wegener, seorang ahli meteorology dan geofisika, pada tahun 1915 menggemukakan
suatu model bumi . Wegner mengamati bahwa benua benua di bumi bila saling
didekatkan akan pas satu sam lain, seperti puzzle. Oleh karena itu Wegener
mengajukan teori, bahwa benua di bumi pada awalnya satu, namun saling terpisah
akibat gerakan benua. Teori ini dikenak dengan Teori pergeseran benua
(continental drift theory).
berdasarkan teorinya,Wegener
membuat model suatu benua tunggal yang sangat besar disebut PANGEA, yang
menurutnya ada sekitar 300 juta tahun yang lalu. pangea kemudian pecah dan
pecahan benua tersebut kemudian semakin memisah menjadi benua benua seperti
yang kita lihat sekarang.
beberapa tahun kemudian, yaitu
sekitar tahun 1960-an, para ahli seismologi menunjukan bukti yang mendukung teori Wegener. Para ahli
tersebut menunjukan bahwa lempeng litosfer (lapisan batuan di kerak dan mantel
bumi) bergerak. Ahli geofisika juga menunjukan berdasarkan dat magnetik batuan
bahwa benua benua telah mengalami pergerakan memisah dengn jarak yang besar.
Bukti bukti ini mendorong munculnya teori yang disebut teori tektonik lempeng (plate
tectonic theory). Teori ini menyebutkan bahwa terdapat sekitar 12 lempeng
yang menyusun permukaan bumi (kerak bumi). Peristiwa pergeseran benua karena
aktivitas dari lempeng lempeng tersebut. Tektonisme merupakan bagian dari
tenaga geologi yang menyebabkan berbagai bentuk permukaan bumi .
tenaga geologi dibedakan menjadi 2,
yaitu :
a.
tenaga endogen, tenaga yang berasal dari dalam yang menyebabkan
terbentuknya bangunan dari permukaan bumi. Tenaga endogen sangat mempengaruhi
keragaman bentuk permukaan bumi seperti gunung, kawah, palung, dan lembah.
b. tenaga eksogen tenaga yang berasal dari luar yang merombak bangunan
hasil tenaga endogen.
A, tenaga endogen
tektonisme
tektonisme adalah peristiwa
pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar yang meliputi
pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng.
vulkanisme
vulkanisme adalah segala kegiatan
magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke lapisan lebih atas sampai ke
luar permukaan bumi. gerakan magma ini terjadi karena magma mengandung gas dan
bertemperatur tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya. Hal ini
mengakibatkan munculnya bentukan seperti kubah atau gunung, yang kita kenal
sebagai gunung api.
Gempa
gempa merupakan peristiwa sentakan pada
kerak bumi sebagai gejala pengiring dari peristiwa tektonisme maupun
vulkanisme, dan kadang kadang akibat runtuhan bagaian bumi secara lokal.
pusat gempa yang terletak di bawah
kerak bumi disebut hiposentrum. Titik atau garis pada permukaan yang tegak lurus
diatas hiposentrum disebut dengan episentrum. Pada episentrum, getaran gempa pertama kali muncul
ke permukaan bumi. Dari episentrum, getaran permukaan mulai dirambatkan secara
horizontal ke segala arah. Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu sebgai berikut :
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Petemuan lempeng merupakan zona sember gempa tektonik. Gempa ini umumnya berkekuatan paling besar.
b. gempa vulkanik, terjadi disekitar
gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah
letusan utama.
c. gempa tanah runtuh, terjadi
mengiringi bagian gua yang runtuh, misalnya pada gua kapur atau lorong
petambangan yang lapuk.
Berdasarkan jarak focus atau kedalaman
hiposentrumnya gempa dapat dibedakan menjadi :
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km.
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
Berdasarkan letak episentrumnya,
gempa juga dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa laut. Getaran yang
diakibatkan gempa laut terkadang menyebabkan gelombang pasang sangat besar yang
kita kenal dengan tsunami. Gelombang tsunami dapat juga terjadi akibat gempa
yang mengiringi letusan gunung berapi (gempa vulkanik).
Getaran gempa dapay diukur
menggunakan alat yang dinamakan seismograf.
Getran gempa ada yang horizontal dan vertical sehingga alat pencatatnya pun
ada 2 macam, yaitu seismograf horizontal dan sismograf vertical. Untuk
mengetahui beberapa besar intensitas gerakan akibat gempa, ada beberapa macam
skala gempa yang digunakan, yaitu skala mercalli, skala omari, dan yang sering
didengar adalah skala richter .
b.
tenaga eksogen
pada dasarnya, tenaga eksogen meliputi
pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya
batuan dari gumpalan besar bisa menjadi butiran yang lebih keci, sampai menjadi
sangat halus. Berdasarkan penyebabnya, terdapat 3 macam pelapukan, yaitu :
a.
Pelapukan
mekanik, disebabkan berbagai macam keadaan fisik antara lain perubahan suhu,
pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glacial, peneglupasan, dan pengaruh
dari cahaya matahari.
b.
Pelapukan
kimiawi, disebabkan terjadinya reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi,
dehidrasi, dan penguapan.
c.
Pelapukan
organic, disebabkan aktivitas makhluk hidup, seperti organism kecil di dalam
tanah, cendawan, dan lumut yang melapukkan batuan tempatnya melekat.
Pengangkuan
Material
yang sudah lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air mengalir, angin, es yang
bergerak, dan gravitasi bumi.
a. pengangkutan oleh air mengalir , sangat tergantung kepada berat jenis atau
besarnya butiran benda yang diangkut.
b. pengangkutan oleh angin, angin memiliki daya angkut tidak sekuat air
c. pengangkutan oleh glester (es). Glester mengangkut batuan berbutir besar dan
kecil. Batuan yang diangkut glester dikenal dengan nama moren.
d.
Pengangkutan
karena gravitasi, misalnya terjadi pada tanah didaerah yang terjal.
Pengikisan (erosi)
Media alam yang bergerak (air, angin, dan
glester), terlebih setelah mengangkut benda padat, akan mengikisbatuan yang
dilaluinya.
Pengendapan
(sedimentasi)
material yang dibawa oleh air, angin,
atau glester pada akhirnya akan mengendap disuatu tempat. Pengendapan terjadi
di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan lainnya.
3. Tanah
tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan
tumbuh untuk mendapatkan nutrisi, air dan sebagai tempatnya tumbuhannya.
tanah terbentuk melalui proses pelapukan batuan dan penguraian
senyawa organic dan jasad makhluk hidup yang telah mati. Karakteristik tanah di
suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain. Hal ini disebabkan banyak factor
yang mempengaruhi pembentukan tanah. Perbedaan karkteristik tanah akan
mempengaruhi kualitas dan fungsi tanah.
a. Proses
pembentukan tanah
tahap pertama
pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan banhan induk yang telah terpecah dan
terpisah, disebut regolit. Tahap
kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari
penambahan air, udara, makhluk hidup (biota), dan bahan organic hasil pembusukan
jasad makhluk hidup yang telah mati (humus)
terdapat beberapa factor utama yang
mempengaruhi pembentukan tanah, yaitu :
·
Bahan induk, berperan dalam menentukan
kedalaman, tekstur, permeabilitas terhadap air, dan kandungan nutrisi tanah.
·
Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan
batuan induk. Misalnya, batuan di aderah beriklim panas dan lembap akan
mengalami pelapukan sangat cepat dibandingkan daerah lain. Iklim juga
mempengaruhi jumlah humus (bahan organic) yang terkandung dalam tanah, karena
iklim mempengaruhi jumlah vegetasi yang merupakan sumber bahan organic di
tanah.
·
Topografi, memngaruhi kedalamn dan
permeabilitas tanah.
·
Biota, berbagai makhluk hidup
memengaruhi struktur dan kandungan tanah.
Waktu, tanah yang baru saja terbentuk
cenderung memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan bahan induknya. Seiring
berjalannya waktu, tanah akan memiliki karkteristik- karakteristik baru yang
berasal dari penambahan senyawa organic, aktivitas makhluk hidup, dan peluruhan
oleh air atau angin.
b. Komponen
penyusunan tanah
tanah tersusun
atas beberapa komponen, yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organic, air,
dan udara. Mineral berasal dari batuan induk yang membentuk tanah. Bahan
organic berasal dari berbagai makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme,
baik yang hidup ataupun mati. Air meresap ke dalam tanah dan bisa mengandung
senyawa senyawa terlarut, seperti nutrien yang dibutuhkan tumbuhan. Udara yang
mengisi rongga-rongga partikel tanah dapat mengandung sejeumlah gas seperti
karbon dioksida, metan dan oksigen.
c. Profil,
tekstur, dan struktur tanah
profil tanah
sebagian besar
tanah memiliki beberapa horizon,
yaitu lapisan lapisan tanah yang masing masing berbeda dalam hal komposisi
kimia, fisik, atau kandungan bhan organic.
Tekstur
tanah
tekstur tanah
ditentukan oleh oleh proporsi tiga jenis partikel tanah, yaitu pasir, debu/endapan lumpur, dan lempung/liat. Tekstur tanah sangat menentukan
kualitas tanah, terutama dalam hal kemampuan menahan air. Tekstur tanah yang
paling baik untuk keperluan pertanian atau perkebunan adalah yang mengandung
ketiga jenis partikel tanah dengan komposisi sesuai, yaitu :
- liat 20% untuk menahan air dan nutrien yang terlarut
- pasir 40% untuk aerasi yang baik dan agar akar tumbuhan mudah menembus tanah
- debu/endapan lumpur 40% untuk merekatkan lempung dan pasir
Struktur
tanah
struktur tanah
terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan
bentuk/susunan tertentu pada tanah. Beberapa jenis struksur tanah adalah remah,
butir (granular), lempeng, balok prismatic, dan tiang.
4. Air
air adalah salah satu zat yang
sangat penting bagi kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Jika di
bumi tidak ada air, sel sel penyusunan tubuh makhluk hidup akan mati dan
makhluk hidup tersebut akan mati juga.
bumi memiliki air dengan volume
mencapai 1,4 miliyar km³. sebanyak 97% dari volume air dibumi tersebut
merupakan air laut, sekitar 1,7% merupakan es, danhanya sekitar 0,7% yang
merupakan air tawar. Sisanya merupakan air dalam bentuk uap di udara. Volume
air tersebut tidak akan berubah, karena air terus menerus mengalami siklus yang
disebut siklus hidrologi.
5. Batuan
batuan adalah kumpulan berbagai
mineral dalam bentuk padat. Mineral merupakan senyawa onorganik. Batuan dan
mineral menyusun lapisan kerak bumi dan merupakan sumber dari tanah di daratan,
garam di laut, gas di udara, dan seluruh air di lautan, udara, dan daratan.
Batuan terdapat di seluruh lapisan permukaan bumi, baik di bawah lapisan tanah
daratan maupun dasar laut.
batuan di bumi dapat dibagi
menjadi tiga jenis utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Ketiga jenis batuan ini secara konstan berubah dari satu jenis ke
jenis yang lain melalui berbagai proses geologi.
a. batuan beku
Batuan
beku terbentuk dari magma panas di lapisan dalam bumi yang bergerak ke
permuakaan bumi dan mengalami pendinginan sehingga mengeras.
b. batuan sedimen
bataun sedimen terbentuk dari akumulasi partikel mineral yang berasal dari
batuan sebelumnya, karena proses pelapukan batuan atau erosi .
c. batuan metamorf
batuan metamorf terbentuk dari batuan sebelumnya, baik dari jenis batuan beku,
sedimen, ataupun metamorf, yang mengalami perubahan tekstur dan struktur akibat
panas dan tekanan yang begitu tinggi
6.
Rotasi
dan revolusi bumi
a. rotasi bumi
bumi berputar pada porosnya dari
barat ke timur atau dengan kata lain bumi berotasi. Akibat rotasi bumi, benda
benda langit tampak melakukan perbedaan semu harian adri timur ke barat,
terjadi peristiwa siang – malam, dan ada perbedaan waktu.
periode rotasi bumi adalah 23 jam
56 menit atau 24 jam kurang 4 menit untuk sekali putaran. Arah putarannya
negative atau dari barat ke timur. Pada peristiwa rotasi bumi, atsmosfer yang
menyelubungi bumi ikut berotasi.
b.
revolusi bumi
![]() |
revolusi bumi menyebabkan terjadinya pergantian musim. |
akibat dari revolusi bumi adalah
pergeseran matahari, dimana matahari tidak sepanjang tahun beredar di
khatulistiwa, melainkan mengalami pergeseran ke utara dan ke selatan. Akibat
lain adalah perubahan lama siang dan malam hari, peredaran semu matahari, serta
pergantian musim.
B.
BENDA
LANGIT
1.
MATAHARI
![]() |
Matahari sebagai pusat tata surya. |
2.
Bulan
Bulan
merupakan satelit bumi.
![]() |
Bagian Bulan yang menghadap Bumi selalu tetap. |
a. gerakan bulan
bulan bergerak mengelilingi bumi
(berevolusi ) dan juga berputar pada porosnya (berotasi) dengan kecepatan
tertentu. Waktu yang dibutuhkan untuk rotasi bulan sama dengan waktu yang
dibutuhkan untuk rotasi bulan sama dengan waktu revolusinya, yaitu satu bulan
(29 hari). Akibat revolusi bulan salah satunya adalah adanya fase bulan, yaitu
bentuk bulan yang selalu berubah ubah.
satu bulan pada penanggalan
berdasarkan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44
menit, 3 detik. Sedangkan lama satu tahunnya adalah 354 hari.
b.
gerhana bulan
factor yang menyebabkan
gerhana adalah lintasan bulan. Bulan mengelilingi bumi dengan lintasannya yang
berbentuk elips. Bumi terletak pada salah satu titik elips tersebut. Oleh
karena itu pada bulan ada bagian terjauh dan terdekat dari bumi. Bagian terjauh
dinamkan apogea dan yang terdekat perigea. Gerhana bulan dapat terjadi
saat bulan purnama, yaitu ketika bulan berada dalam satu garis lurus dengan
bumi dan matahari
3.
planet dan planet kerdil ( Dwarf Planet)
planet adalah benda langit yang
memiliki ornit menglilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup
sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis atau jalur orbit
yang bersih (tidak ada benda langit lain dalam oribitnya).
terdapat 8 planet pada system
tata surya kita, yaitu :
- terdapat empat planet yang jaraknya terdekat dari matahari : merkurius,
venus, bumi dan mars, dikelompokan sebagai planet dalam.
- yupiter, saturnus, Uranus , dan neptunus.
Pluto,
pada awalnya Pluto memang dianggap sebagai planet. Namun, Pluto tidak memenuhi
definisi planet. Oleh karena itu, Pluto kemudian dikelompokan sebagai planet
kerdil (dwarf planet).
4. Komet, asteroid, dan meteor
a. komet
Komet adalah benda
langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau
parabolis atau hiperbolis. Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani,
yang berarti "rambut panjang". Istilah lainnya adalah bintang berekor
yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Komet terbentuk
dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada
saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian bahan
penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi
matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Salah satu contoh komet
adalah komet Halley. Komet Halley muncul di bumi setiap 76 tahun sekali.
b. asteroid
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid,
umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet
Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet
menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak
c. meteoroid
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil
daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan
Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid
sebagai berikut : Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang
antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar
daripada sebuah atom atau molekul. Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi
disebut meteor. Meteoroid yang sudah mencapai permukaan bumi disebut meteorid.
Disusun oleh: Andini Desti Nur Rahmadina (X-AK)
Disusun oleh: Andini Desti Nur Rahmadina (X-AK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar