6). Al-Battani (bapak ilmu geologi)
Al-Battani lahir pada tahun 585 di
Battanharran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ibnu Jabir Ibnu
Sinan Al-Battani. Keterkaitan Al-Battani pada benda-benda langit membuatnya
menekuni bidang astromi. Ia mendapat pendidikan tersebut dari sang Ayah, Jabir
bin San’an Al-Battani, yang juga seorang ilmuwan. Dengan kecerdasannya,
Al-Battani mampu menguasai semua pelajaran yang diberikan ayah nya menggunakan
sejumlah perlalatan astronomi dalam waktu yang cukup singkat. Di kota Raqqa ia
melanjutkan pendidikan dan mulai melakukan bermacam penelitian, yang kemudia
menghasilkan sejumlah penemuan penting yang berguna bagi masyarakat bagi
masyarakat dan pemerintah. Pada tanggal 14 September 786, Khalifah Harun Al Rasyid,
Khalifah ke lima dinasti Abbasiyah membangun sejumlah istana di kota tersebut
sebagai bentuk penghargaannya atas penemuan Al-Battani.
Sebagai seorang ahli astronomi,
Al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi yang penting bagi dunia. Ia
adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan bumi
mengelilingi matahari yaitu, 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 Ia adalah
ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan bumi
mengelilingi matahari yaitu, 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Ketika
alat astronomi canggih belum ditemukan, Al-Battani dikenal telah melakukan
penelitian terhadap bermacam benda langit.
Selama 42 tahun, Al-Battani terus
melakukan penelitian semacam itu dan menghasilkan sejumlah penelitian yang
mengagumkan. Ia menemukan garis bujur terjauh matahari mengalami peningkatan
16,47o sejak perhitungan yang dilakukan Ptolomeus beberapa abad
sebelumnya. Hal ini kemudian menghasilkan suatu penemuan penting tentang gerak
lengkung matahari. Al-Battani juga bisa menentukan kemiringan ekliptik, panjang
musim dan orbit matahari. Ia bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet,
dan menetapkan teori kemunculan bulan baru. Pada tahun 1749 penemuan Al-Battani
mengenai garis lengkung bulan dan matahari digunakan Dunthorne untuk menentukan
gerak akselerasi bulan.
Pada masanya Al-Battani adalah
satu-satunya ahli astronomi yang mampu menggambarkan ukuran bulan dan matahari
secara akurat. Karya Al-Battani yang sangat berepengaruh adalah Kitab Ma’rifat Maatali Al-Buruj Fi ma Bayna
Arba Al-Falak. Sebuah bukti ilmu pengetahuan tentang zodiac dan pemecahan
soal-soal astralogi. Selain itu, dikenal pula Risalah Fi Teknik Akdar Al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian mengenai
sejumlah penemuan dan penerapan astrologi. Karya Al-Battani lainnnya adalah Az-zaujush Li Battani (Almanak Versi
Al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti pembagian planet,
lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit dan sirkulasi
planet. Pada abad XII, buku ini diterjemahkan dalam bahas Numeris Stellerum et
Motibus oleh Plato dari Tivoli.
Dalam bidang matematika, nama
Al-Battani juga cukup dikenal masyarakat dunia. Salah satu kotribusinya di
bidang ini adalah upayanya melakukan perbaikan terhadap kaidah – kaidah dasar
hukum astronomi yang didasarkan pada penemuan ptolomeus yang tertulis dalam
Almagest.
Al-Battani meninggalkan dunia pada
tahun 927 di Irak .
REFERENSI :
CREATED BY: Nabilla Sukma Devi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar